Saturday, October 29, 2011

Solat Ragha'ib Bulan Rejab

*Teks Arabnya Terlalu Panjang...


Maksudnya:


"Rejab bulan Allah, Syaaban bulanku dan Ramadhan bulan umatku. Tidak ada seorang pun yang berpuasa pada hari khamis yang pertama dalam bulan Rejab seterusnya melakukan solat di antara waktu Maghrib dan Isyak iaitu dilakukanmpada malam Jumaat sebanyak dua belas rakaat dengan surah al-Fatihah dibaca sekali pada setiap rakaat, surah al-Qadr tiga kali dan surah al-Ikhlas sebanyak dua belas kali serta diselangi setiap dua rakaat dengan salam.Apabila selesai, dia berselawat ke atasku sebanyak 70 kali. Kemudian membaca: "Allahumma sholli 'ala Muhammadin Nabiy al-Ummiy wa 'ala alihi," lalu sujud dan membaca:"Subbuhun Quddusun Rabbu al-Malaikatu wa al-Ruh" sebanyak 70 kali. Kemudian dia angkat kepalanya dan membaca: "Rabbi ighfir warham watajawaj 'amma ta'lamu innaka anta al-'aziizul al-a'dzam" sebanyak 70 kali. Seterusnya dia sujud kali kedua dan membaca seperti bacaan pada sujud pertama sambil memohon kepada Allah akan segala hajatnya, nescaya akan ditunaikan". Rasulullah SAW berkata lagi: "Dan demi diriku yang di tanganNya, tidak ada seorang hamba pun lelaki mahupun perempuan yang mengerjakan solat ini melainkan akan diampunkan Allah seluruh dosanya walaupun seperti buih di lautan dan sebanyak dedaun di pohonan dan ia akan dapat memberi syafaat pada hari kiamat untuk 700 orang di kalangan kaum keluarganya."
   

Ulasan Sarjana

  • Ibn al-Jauzi dalam bukunya al-Maudhu'at menyebut:
          "Hadis ini adalah maudu' dan dusta ke atas Rasulullah, dalam sanadnya terdapat  
           seorang pelapor yang bernama Ibn Jahdham yang terkenal dengan dusta, dan aku 
           mendengar   guruku;Abd al-Wahab al-Hafidz berkata: 

          
          "Para pelapornya majhul(tidak dikenali) dan aku sudah semak tentang peribadi mereka
           ini dalam semua buku tetapi tidak aku temui tentang mereka."

  • Al-Syaukani juga menyebut tentang hadis ini dalam bukunya al-Fawa'id al-Majmu'ah fi al-Ahadith al-Maudhu'ah:                                                                                                                             
         "Hadis ini adalah maudu' dan pelapornya adalah majhul(tidak dikenali) dan para  
          sarjana Islam sudah sepakat menyatakan solat Ragha'ib yang masyhur ini adalah 
          palsu."

Thursday, October 27, 2011

Rendah Hati (Tawadhu')



  Wanita yang solehah iaitu wanita yang tidak suka menunjuk-nunjuk keistimewaan dirinya dan kebaikan dirinya. Mereka sentiasa menganggap diri mereka masih belum sempurna berbanding dengan orang lain apatah lagi di hadapan Allah SWT dan amat hamba yang paling rendah di hadapanNya. Inilah sikap rendah hati yang seharusnya menjadi perhiasan muslim dan muslimah kepada saudara sesama muslim yang akan mendorong muslim semakin mengejar untuk mengerjakan kebaikan dan ibadah untuk menambat keredhaan Allah SWT terhadap dirinya.






Firman Allah SWT dalam surah al-Syu'ara,ayat 215:

"Dan hendaklah engkau merendah diri kepada pengikut-pengikutmu dari orang-orang yang beriman."

Sikap rendah diri yang ditanam oleh Allah ke dalam hati mereka menyebabkan mereka masih disebut-sebut sehingga hari ini kerana ternyata kemurnian akhlak mereka itu benar dan bukan kepuraan, maka Allah memuliakan mereka.



Sabda Rasulullah SAW:

"Tidaklah seorang itu berendah hati, kecuali Allah memuliakan darjatnya."[shahih Muslim]



Antara kisah dan contoh teladan wanita-wanita yang terkenal sebagai ahli ibadah, wanita solehah dan ketakwaannya sehingga mereka layak dijadikan ikutan.

*Dari Ibrahim bin 'Ablah, dia berkata: "Aku berkata kepada Ummu Darda':

"berdoalah untukku!"


Ummu Darda' menjawab:

"Apakah aku sudah sampai kepada darjat itu?"

Ucapan sebegini juga keluar dari mulut Maimun Mahran:

"Aku tidak pernah menemuinya pada waktu solat kecuali aku mendapatinya sedang
solat."
[Shifatu As-safwah,4/296]



*Ketika seorang lelaki meminta Rabi'atul Adawiyah, dia berkata kepadanya:

"Doakanlah aku, aku akan bersandar di dinding."

Rabi'ah menjawab:

"Siapakah, aku atau Allah yang merahmatimu? Taatlah kepada Tuhanmu dan
berdoalah!Sesungguhnya Dia mengabulkan permohonan orang-orang yang
tertekan."


Kata-kata Rabi'ah yang masyhur ialah:

"Aku meminta ampunan dari Allah atas sedikitnya kejujuran dalam ucapanku,
Astaghfirullah.."
[Shifatu As-safwah,4/28]



*Sya'wanah, seorang wanita yang kerap menangis kerana Allah SWT. Muhammad Bin Mu’adz  
  r.a berkata:

“Salah seorang wanita yang rajin beribadah bercerita kepadaku, katanya:

“suatu malam, aku bermimpi seakan-akan aku hampir dimasukkan ke surga. Ternyata
ada banyak orang telah berdiri didepan pintu surga.Aku bertanya mengapa
berkumpul di depan pintu itu?
Diantara mereka ada yang berkata:

“Sesungguhnya surga telah dihias untuk menyambut kedatangan seorang wanita,
sehingga orang-orang itu keluar untuk menyambutnya.”


Aku bertanya,:

“Siapakah dia?”
Dikatakan:

"Dia adalah budak hitam dari Aikah yang bernama Sya’wanah.” Aku berkata:

“Demi Allah, ia adalah saudaraku.”


Tidak lama kemudian Sya’wanah datang dengan pakaian mewah menaiki sebuah unta yang dihiasi dengan megah.Maka aku memanggilnya dan berkata:

“Wahai saudaraku, tidakkah engkau ingat dengan hubunganku denganmu?’ Berdoalah kepada Allah agar menjadikan aku besertamu.”


Maka dia tersenyum dan berkata:

“Belum datang waktu keberangkatanmu, tetapi jangan lupa pesanku mengenai dua hal, yakni kuatkan cita-citamu untuk akhirat, dan kecintaanmu kepada Allah SWT. hendaknya mengalahkan keinginanmu. Janganlah engkau peduli tentang waktu kematianmu yang masih lama, yakni bersiap-siaplah untuk maut”.
[Maulana Muhammad Islam ; Rahsia setelah kematian.]



*Aisyah Al-Muruziyah, isteri Ahmad As-Sirriy berkata:

"Aku tidak pernah makan makanan lazat kecuali bersama orang-orang fakir, atau dalam pantauan merreka atau di hadapan mereka."[Zikir an-Niswah al-Muta'abbidaat]








♥♥**~Semoga Kita Jadi Terus Bersemangat Dalam Mengerjakan Amal Ibadah Dan Mengamalkan Kebaikan Dalam Menyempurnakan Rasa Kehambaan Terhadap Allah SWT Dengan Tawadhu' ~**♥♥

Tuesday, October 25, 2011

Musibah, Taubat dan KeampunanNya




To You, the creator, I raise my longing…
And Even if I am an evildoer, a criminal, O a possessor of kindness and generosity!
When my heart become constricted
And my paths become narrow…
I took my hope in YOUR PARDON and forgiveness as I can escape..
You are and still remain the only one who can forgive my sins…
Your grant and forgive out of your benevolence and generosity…
Are you not the one who has provided for me and guided me..?
And have you not ceased being gracious to me and full of favours..?
Wishing that the beneficient one will forgive my mistakes
And cover up my crime and what has gone forth…
So if You forgive me, You have forgiven a SINNER..
A rebellious, appressive, tyrant still sinning..
And if You have to seek revenge from me,
I would not despair…
Even if  they entered my soul into Jahannum due to my sins..
Eloquent when he make mention of his Lord…
And in the mention of others than Him, he is not(eloquent)..
He says:
“My Beloved(O God!), You are what I request and desire,
You are enough of a longing & benefit for those who have hope,
I protect my love,lest my desires should spoilt it,
And I preserve the contract of love, lest it be defiled,
In my wakefulness is yearning and in my slumber is destiny,
That’s pursuing my footsteps in ecstacy,
My crime(sins) are great, past and present…
But….your forgiveness comes to the servant, more exalted and more great”…THE GREATEST OF ALL…

Sabar Dan Kelebihannya

Antara kelebihannya di dunia mahupun akhirat ialah..







*Allah menyertai orang-orang yang sabar. Surah al-Baqarah, ayat 153:


“Wahai sekalian orang-orang yang beriman! Mintalah pertolongan (untuk menghadapi susah payah dalam menyempurnakan sesuatu perintah Tuhan) dengan bersabar dan dengan (mengerjakan) sembahyang; kerana sesungguhnya Allah menyertai (menolong) orang-orang yang sabar.”



*Allah sayang kepada mereka yang sabar. Surah Ali Imran, ayat 146:


“Dan berapa banyak dari Nabi-nabi (dahulu) telah berperang dengan disertai dengan oleh ramai orang-orang yang taat kepada Allah, maka mereka tidak merasa lemah semangat akan apa yang telah menimpa mereka pada jalan (agama) Allah, dan mereka juga tidak lemah tenaga dan tidak pula mahu tunduk (kepada musuh). Dan (ingatlah), Allah sentiasa mengasihi orang-orang yang sabar.”


*Orang-orang yang sabar memperoleh berkat yang sempurna, rahmat dan petunjuk. Surah al-Baqarah, ayat 155-157:


“Demi sesungguhnya! Kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan takut (kepada musuh) dan (dengan merasai) kelaparan dan (dengan berlakunya) kekurangan dari harta benda dan jiwa serta hasil tanaman dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar.(Iaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh sesuatu kesusahan, mereka berkata: Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali.Mereka itu ialah orang-orang yang dilimpahi dengan berbagai-bagai kebaikan dari Tuhan mereka serta rahmatNya dan mereka itulah orang-orang yang dapat petunjuk hidayatNya.”



*Memperoleh pahala lebih baik dari apa yang dikerjakan. Surah a-Nahl, ayat 96:


“(Sebenarnya) apa yang ada pada kamu akan habis dan hilang lenyap dan apa yang ada di sisi Allah tetap kekal dan sesungguhnya Kami membalas orang-orang sabar dengan memberikan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka telah kerjakan.”




*Pahala dicukupkan tanpa batas. Surah az-Zumar, ayat 10:


“Katakanlah (wahai Muhammad, akan firmanKu ini, kepada orang-orang yang berakal sempurna itu): Wahai hamba-hambaKu yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhan kamu. (Ingatlah) orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan beroleh kebaikan (yang sebenar di akhirat) dan (ingatlah) bumi Allah ini luas (untuk berhijrah sekiranya kamu ditindas). Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah sahaja yang akan disempurnakan pahala mereka dengan tidak terkira. “



*Dijanjikan pertolongan Allah SWT. Surah Ali Imran, ayat 125:

“Bahkan (mencukupi dalam pada itu) jika kamu bersabar dan bertakwa, dan mereka (musuh) datang menyerang kamu dengan serta merta, nescaya Allah membantu kamu dengan lima ribu malaikat yang bertanda masing-masing.”



*Memperoleh darjat kepimpinan dalam agama. Surah As-Sajadah, ayat 24:


“Dan Kami jadikan dari kalangan mereka beberapa pemimpin, yang membimbing kaum masing-masing kepada hukum agama Kami, selama mereka bersikap sabar (dalam menjalankan tugas itu) serta mereka tetap yakin akan ayat-ayat keterangan Kami. “




*Dipuji Allah sebagai manusia utama. Surah As-Syura, ayat 43:

“Dalam pada itu (ingatlah), orang yang bersabar dan memaafkan (kesalahan orang terhadapnya), sesungguhnya yang demikian itu adalah dari perkara-perkara yang dikehendaki diambil berat (melakukannya). “



*Dilindungi oleh Allah dari tipu daya musuh.Surah Ali Imran, ayat 120:


“Kalau kamu beroleh kebaikan (kemakmuran dan kemenangan, maka yang demikian) menyakitkan hati mereka; dan jika kamu ditimpa bencana, mereka bergembira dengannya. Dan kalau kamu sabar dan bertakwa, (maka) tipu daya mereka tidak akan membahayakan kamu sedikitpun. Sesungguhnya Allah meliputi pengetahuannya akan apa yang mereka lakukan.”



*Layak masuk syurga.Surah al-Insan, ayat 12:


“Dan kerana kesabaran mereka (mengerjakan suruhan Allah dan meninggalkan laranganNya), mereka dibalas oleh Allah dengan Syurga dan (persalinan dari) sutera.”

Friday, October 21, 2011

Solat Sunat Malam Raya

ما من عبد يصلّى ليلة العيد ستّركعات الاّ شفع فيه أهل بيته كلّهم قد وجب لهم النّار

ma min 'abdin yusholli lailatil 'idi sitti roka'aati illa syafa'a fiihi ahli baitihi kulluhum qod wajaba lahumunnaar

Maksudnya:"Tidaklah mana-mana hamba yang solat enam rakaat pada malam raya kecuali diberikan syafaat kepada ahli rumahnya, yang semuanya sudah dijanjikan neraka."

Ulasan sarjana

  • Ibnu Arraq di dalam Tanzih al-Syari'ah menyebut bahawa dalam sanad hadis ini terdapat pelapor bernama Ismail bin Fadl dan dia adalah seorang pendusta. Pendapat ini adalah seperti yang dikatakan oleh as-Sayuti.
       Terdapat satu hadis palsu lain yang menyebut tentang 
       kelebihan menghidupkan malam hari raya:


من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب

man ahhya lailatal fithri wa lailatal adhaa lam yamut qolbuhu yauma tamuuttul quluubu

Maksudnya:"Sesiapa yang menghidupkan malam aidil fitri dan aidil adha, maka hatinya tidak mati pada hari semua hati yang lain mati."
  • Al-Haithami dalam Majma' al-Zawa'id berkata bahawa hadis ini disebutkan oleh Tabarani dalam Mu'jam al-Kabir dan Mu'jam al-Awsat daripada 'Ubadah bin Samit. Dalam sanadnya terdapat pelapor bernama Umar bin Harun al-Balkhi. Walaupun Ibn Mahdi dan yang lain memuji Umar bin Harun ini, tetapi kebanyakan sarjana menyatakan dia seorang yang lemah.

  • Menurut Ibn Mai'n, Umar bin Harun ini adalah seorang pendusta.

  • Ibn Qayyim dalam bukunya Zad al-Ma'ad ketika menceritakan tentang perihal Rasulullah SAW pada malam hari raya aidil adha berkata:
      "Kemudian beliau tidur dan tidak menghidupkan malam itu. 
        Tidak ada satu pun hadis shahih yang berkaitan solat sunat
        yang khusus pada malam hari raya."

Surah al-Baqarah,ayat 185:

"(Masa yang diwajibkan kamu berpuasa itu ialah) bulan Ramadan yang padanya diturunkan Al-Quran, menjadi petunjuk bagi sekalian manusia, dan menjadi keterangan-keterangan yang menjelaskan petunjuk dan (menjelaskan) perbezaan antara yang benar dengan yang salah. Oleh itu, sesiapa dari antara kamu yang menyaksikan anak bulan Ramadan (atau mengetahuinya), maka hendaklah ia berpuasa bulan itu; dan sesiapa yang sakit atau dalam musafir maka (bolehlah ia berbuka, Kemudian wajiblah ia berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. (Dengan ketetapan yang demikian itu) Allah menghendaki kamu beroleh kemudahan, dan Ia tidak menghendaki kamu menanggung kesukaran. Dan juga supaya kamu cukupkan bilangan puasa (sebulan Ramadan), dan supaya kamu membesarkan Allah kerana mendapat petunjukNya, dan supaya kamu bersyukur."



Tuesday, October 18, 2011

Kesungguhan Wanita Solehah Dalam Melakukan Qiamullail

Qiamullail, di mana wanita yang solehah akan berdiri dihadapan penciptaNya dalam suasana malam yang sunyi sepi.Hati mereka benar-benar ikhlas dan cinta kepada Allah SWT. Mereka bermunajat kepada Allah SWT dengan hati dan anggota fizikal mereka, serta beribadat kepadaNya dan mengisi jiwa mereka dengan mendirikan solat, zikir, dan membaca al-Quran.






Malam merupakan kehidupan bagi orang-orang yang soleh dan solehah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sabda Rasulullah SAW:

"Kalian haruslah melaksanakan Qiamullail. Sebab, Qiamullail adalah kebiasaan orang-orang yang soleh sebelum kalian, dan sesungguhnya Qiamullail itu mendekatkan kepada Allah SWT, menghalang dari dosa, menghapuskan kesalahan-kesalahan, dan mengelakkan penyakit-penyakit dari tubuh,"[riwayat at-Tarmizi]




Wanita-wanita solehah sangat bergembira dengan datangnya malam kerana dapat berada lebih dekat dengan Allah SWT.

1) Ummu Harun As-Syaamiyah Rahimahullah berkata:

"Alangkah indahnya malam. Sesungguhnya aku merasa susah kerana siang sehinggammalam datang menjelang.Jika malam telah tiba, aku pun melaksanakan Qiamullail di awalannya. Jika subuh menjelang, masuklah kegembiraan ke dalam hatiku."[Shifatu As-Shofwah 4/303]

2)Fatimah Binti Al-Munkadar selalu berpuasa pada siang hari dn apabila malamnya menjelang, dia pun akan berseru dengan suara yang sedih:

"Malam telah tenang, kegelapan telah datang, dan setiap kekasih telah kembali kepada kekasihnya. Kesendirianku denganMu hai Kasih adalah bahawa Kau lepaskan aku dari Neraka."[Shifatu As-Shofwah 2/202]

3)Muadzah Binti Abdullah Al-Adawiyah selalu menghidupkan malam dengan mengerjakan solat. Jika rasa mengantuk mengalahkannya, maka dia akan bangun lalu berjalan mengelilingi rumahnya sambil berkata:

"Hai diri, tidur di depan. Sekiranya kau telah mati, nescaya kau akan lama terbaring di dalam kubur dalam keadaan menyesal atau gembira.." sehinggalah subuh.Dia juga pernah berkata:

"Aku hairan terhadap mata yang boleh tertidur.Padahal dia tahu lamanya terbaring dalam kegelapan kubur"[Shifatu As-Shofwah 4/22]

4)Habibah Al-Adawiyah

Jika telah mengerjakan solat isyak, dia akan berdiri di atas loteng lalu mengetatkan tudung dan jilbabnya. Kemudian dia berkata:

"Hai Tuhanku, bintang-bintang telah bertaburan, seluruh mata telah tidur, raja-raja telah menutup gerbang istana-istananya, sementara pintuMu tetap terbuka, dan setiap kekasih telah berdua-duaan dengan kekasihnya. Inilah maqamku, di hadapanMu."

Jika waktu subuh telah tiba, dia berkata:

"Ya Allah, kini malam telah menghilang, dan kini siang telah menjelang. Seandainya aku tahu, apakah Kau menerima malamku sehingga aku tenang, ataukah Kau menolaknya sehingga aku sedih. Demi kemuliaanMu, sekiranya Kau mengusirku, aku tidak akan berganjak dari pintuMu dan tidak akan terdapat dalam hatiku selain keberadaanMu serta kedermawaanMu.."[Sifatu As-Shofwah 4/32]

SUBHANALLAH Bertapa mulianya wanita-wanita ini, kita masih jauh lagi daripada mereka, walaubagaimanapun, berusahalah secara berterusan dalam mengerjakan amal ibadat demi membuktikan betapa syukurnya dan cintanya kita kepada Allah SWT.

Firman Allah SWT:

“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”
(Hud : Ayat 114)

“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”
(Isra : Ayat 79)




*InsyaAllah..semoga Allah permudahkan kita dalam melaksanakan amal ibadat dan menerima amal ibadat kita..amin ya Rabb..♥






Tuesday, October 11, 2011

Muroqqobah Seorang Wanita Solehah

  Muraqqabah iaitu merasakan kesertaan Allah. Maksudnya, iaitu merasakan keagungan Allah pada setiap masa dan saat dan dimanapun serta merasakan kebersamaan-Nya di kala berseorangan atau di tempat tersembunyi mahupun di dalam ramai. Muraqqabah dalam setiap tingkah laku ini sering dipandu oleh rasa takut kepada Allah.Dengan itu, muraqqabah wanita solehah akan menjauhkannya daripada kemaksiatan kepada Allah SWT dan mendidik dirinya agar sentiasa taat kepada Allah SWT dan dia menyembah Allah SWT seolah-olah dia melihatnya.

Sesungguhnya Allah SWT itu Maha Mendengar dan Maha Mengetahui, firmanNya dalam surah as-Syuaraa’,ayat 217-220:

Dan berserahlah kepada Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani, Yang melihatmu semasa engkau berdiri (mengerjakan sembahyang), Dan (melihat) gerak-gerimu di antara orang-orang yang sujud. Sesungguhnya Dia lah jua yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.

Hadis Nabi SAW :

“Sembahlah Allah seakan-akan kau melihatNya. Dan jika kau tidak dapat melihatNya, maka (yakinlah) bahawa sesungguhnya Allah melihat kamu.”[shohih al-Bukhari]




  Antara kisah yang dimuatkan oleh buku-buku sejarah tentang betapa muroqqobah wanita solehah kepada Allah SWT :

1)Kisah seorang perempuan bersama ibunya pada ketika zaman Amirul Mukminin Umar Ibn Al-Khattab
Aslam berkata,”Suatu malam aku ikut meronda bersama Umar Ibn Al-Khattab. Tiba-tiba beliau berasa penat lalu bersandar di tepi sebuah dinding. Tiba-tiba dia terdengar seorang perempuan berkata kepada anaknya:

“Anakku, ambillah susu itu, dan kemudian campurlah susu itu dengan air.”

Kemudian anaknya berkata:

“Ibuku, tidakkah ibu tahu keputusan Amirul Mukminun hari ini?”

Lalu ibunya bertanya semula:

“Apa keputusannya wahai anakku?”




Dan anaknya menjawab:

“Dia telah menyuruh seorang pemberitahu supaya menyerukan agar susu tidak dicampurkan dengan air.”

Maka si ibu pun berkata:

“Anakkku, kau ambillah susu ini dan campurkanlah susu ini dengan air kerana kau berada di tempat di mana Umar mahupun tukang pemberitahunya itu tidak Nampak.”

Lantas anak perempuan itu berkata kepada ibunya:

“Ibuku, sesungguhnya aku tidak akan sekali-kali hanya mentaati Allah di tempat awam sahaja, sedangkan aku mengingkarinya di tempat-tempat sembunyi.”

Setelah Umar mendengar semua perbualan itu, beliau berkata kepada Aslam:

“Hai Aslam, kau tandalah pintu ini, dan kau kenal pastilah rumah ini.”

Dan kemudian, pada keesokan paginya, umar berkata:

“Wahai Aslam, kau pergilah lihat siapakah perempuan yang berkata-kata pada malam tadi, kepada siapa dia mengatakannya, dan apakah mereka itu mempinyai suami?”

Kemudian Aslam menceritakan,”Lalu aku pun pergi ke tempat tersebut. Dan ternyata perempuan itu seorang janda yang tidak mempunyai suami dan seorang lagi ialah ibunya yang juga tidak mempunyai suami.Kemudian aku pergi kepada Umar al-Khattab dan menceritakan hal tersebut kepadanya.Maka Umar pun memanggil dan mengumpulkan anak-anaknya, lalu berkata:

“Sesiapa di antara kalian yang memerlukan perempuan, aku akan menikahkannya. Sekiranya ayah kalian ini ada keinginan kepada perempuan, tak sorang pun di antara kalian yang akan lebih dahulu kepada perempuan itu.”

Maka Abdullah pun berkata:
“Aku sudah mempunyai isteri.”

Abdurrahman berkata:
“Aku juga sudah mempunyai isteri.”

Lalu Ashim berkata:
“Ya, aku tidak mempunyai isteri. Maka nikahkanlah aku.”

Kemudian Umar mengirim utusan kepada perempuan itu dan menikahkannya kepada Ashim. Setelah menikah, dia telah melahirkan seorang anak perempuan untuk Ashim dan anak perempuan itu pula telah melahirkan Umar Ibnu Abdul Aziz.

Betapa besarnya pahala yang Allah SWT berikan atas ketaatan wanita solehah kepada Allah SWT serta keikhlasan wanita tersebut kepadanya walaupun berada di tempat yang tersembunyi dan dia mendapat suami iaitu putera khalifah, Ashim, dan dari keturunannya jugalah lahirnya khalifah Ar-Rasyidin yang kelima iaitu Umar Ibnu Abdul Aziz RA.[Sirah Umar Ibnu Abdul Aziz oleh Ibn al-Jauzi]

2)Ashmu’I pernah berkata,”Seorang Badwi pernah bercerita,”Aku telah keluar pada suatu malam yang gelap gelita. Tiba-tiba aku terserempak dengan seorang wanita yang cantik jelita seperti bulan, sehingga aku pun menginginkan dirinya. 





Maka dia berkata:“Celakalah kamu!Apakah kamu tidak mempunyai penghalang akal, walaupun kamu sememangnya tidak mempunyai pencegah dari agama?”

Aku berkata:

“Demi Allah, yang kamu lihat tidak seperti lain, kecuali bintang.”Lamtas dia berkata:

“Jadi di mana yang menjadikannya seperti bintang itu?”[Shifatu As-Shofwah]

3)Kisah Ufairah, seorang ahli ibadat, dan muroqqobahnya telah mendorongnya kepada kesriusan dan kesungguhannya dalam mentaati Allah SWT sehinggakan dia tidak pernah tidur. Sehingga suatu ketika telah dating Ruh Ibnu Salmah dan berkata kepadanya:

“Telah sampai khabar kepadaku bahawa kau tidak pernah tidur malam,”

Lalu Ufairah pun menangis dan berkata:

“Terkadang aku sangat ingin untuk tidur, namun aku tidak sanggup. Bagaimana sanggup tidur, orang yang sang pemeliharanya tidak tidur pada waktu siang ataupun malam?!”[Shifatu As-Shofwah]

***Sesungguhnya muroqqobah kepada Allah SWT telah menjaga wanita Muslimah dari bahaya besar sehingga dia dapat memelihara kehormatannya dalam masa yang sama dapat member pengajaran kepada yang lain supaya takut kepada Allah SWT.***

sumber: La Tahzan

Friday, October 7, 2011

Solat Dengan Berserban

"انّ الصّلاة بعمامة تعدل خمسا وعشرين صلاة بغير عمامة"

"Innassholaata Bi'imaamati Ta'dilu Khomsan Wa'isyriina Sholata Bighairi 'imamah"

Maksudnya:"Sesungguhnya solat dengan berserban menyamai dua puluh lima solat tanpa memakai serban."


Ulasan Sarjana

*Ibnu Hajar al-'Asqalani dalam kitab Lisan al-Mizan berkata:

 "Ini adalah hadis mungkar, bahkan ianya maudu' dan dalam sanadnya terdapat pelapor yang aku tidak mengenalinya.."

Terdapat hadis palsu lain yang menyebut kelebihan solat dengan memakai serban:

"الصّلاة في العمامة بعشرة آلاف حسنة"

"Assholatu fil 'imamati bi'asyrotil aal afi hasanatin"

Maksudnya:"Solat dengan memakai serban mendapat sepuluh ribu kebaikan"

*Ibnu Arraq al-Kannnani dalam bukunya Tanzih al-Syari'ah menyebut bahawa dalam sanad hadis ini terdapat pelapor bernama Abban bin Abi 'Isyah dan dia terkenal sebagai seroang pendusta.

*Al-Sakhawi dalam buku al-Maqasid al-Hasanah menukilkan pendapat gurunya al-Hafiz Ibn Hajar yang menyatakan bahawa hadis ini adalah Maudu'.




Wednesday, October 5, 2011

Jihad Wanita Solehah Dengan Lidahnya

Wanita Oh Wanita...

Firman Allah SWT dalam suraj Ali Imran, ayat 110:

"Kamu (wahai umat Muhammad) adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi (faedah) umat manusia, (kerana) kamu menyuruh berbuat segala perkara yang baik dan melarang daripada segala perkara yang salah (buruk dan keji), serta kamu pula beriman kepada Allah (dengan sebenar-benar iman). Dan kalaulah Ahli Kitab (Ya
hudi dan Nasrani) itu beriman (sebagaimana yang semestinya), tentulah (iman) itu menjadi baik bagi mereka. (Tetapi) di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka: orang-orang yang fasik."
Ini menunjukkan sifat yang paling khusus buat orang yang beriman, Allah SWT memuji mereka dalam kitabNya,Al-Quran.

"Sinarilah rumah kamu dengan mendirikan sembahyang dan membaca al-Quran"
(Riwayat Al-Baihaqi)

Firman Allah SWT dalam surah at-Taubah, ayat 71:

"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, setengahnya menjadi penolong bagi setengahnya yang lain; mereka menyuruh berbuat kebaikan, dan melarang daripada berbuat kejahatan; dan mereka mendirikan sembahyang dan memberi zakat, serta taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana."

Menjaga agama, mendirikan syiar-syiarnya di kalangan manusia, mendorong manusia agar taat kepada Allah SWT dan menjauhkan mereka daripada perbuatan maksiat memerlukan jihad.Ini akan menyelamatkan umat daripada seksaan azab Allah SWT nanti.

Sabda Rasulullah SAW

"Demi Allah, Yang jiwaku berada dalam genggamanNya, hendaklah kalian memerintahkan kepada yang maa'ruf dan mencegah kepada yang mungkar atau Allah SWT akan benar-benar mendatangkan bencana kepada kalian, kemudian kalian berdoa tapi tidak dimakbulkan."(SHAHIH MUSLIM)


Amar ma'ruf nahi mungkar ini bukan tanggungjawab lelaki sahaja tetapi juga tanggungjawab wanita, masing-masing mestilah mengikut kemampuan ilmu dan pengetahuannya untuk mencegah mungkar amar ma'ruf.

Wanita dan lelaki mestilah menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran walau di mana sahaja berada sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Barangsiapa yang melihat kemungkaran hendaknya ia mencegahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka hendaklah ia mencegahnya dengan lisannya, dan barangsiapa tidak mampu hendaklah ia mencegahnya dengan hati maka itulah selemah-lemah iman."(Hadis Riwayat Muslim)

Wanita solehah sewajarnya berperanan dalam mencegah kemungkaran tidak kira di rumah apabila bersama-sama anaknya, ketika bersama sahabatnya. Kita dapat lihat contoh para wanita yang sanggup berhadapan dengan para khalifah dan mengingatkan mereka agar ingat kepada Allah SWT serta menjelas mana yang baik dan melarang yang mungkar.Contohnya :

*Sayyidah Nafisah RA yang menegakkan kebenaran agar pemerintah yang kejam iaitu Ahmad bin Thouwlun berbuat adil terhadap rakyatnya.

*Sayyidah Zainab Al-Ghazali:pelbagai bidang dakwah yang diceburinya(ceramah,penulisan,pengajaran ilmu)

Monday, October 3, 2011

Solat Yang Tidak Mencegah Kemungkaran

"Man lam tantahu sholaatuhu 'anilfahhsyaa ilwalmunkari lam yazdada minallah"

Maksudnya:"Sesiapa yang solatnya tidak dapat mencegahnya daripada melakukan kejahatan dan kemungkaran, maka sebenarnya tidak bertambah hubungannya dengan Allah kecuali semakin jauh."

Ulasan Sarjana

*Hadis ini direkodkan oleh Tabarani dalam buku Mu'jam al-Kabir  dan oleh al-Qudhai' dalam kitab Musnab al-Syihab. Dalam sanad hadis ini, terdapat seorang pelapor bernama Laith bin Abi Salim. Dia adalah seorang yang lemah di sisi para sarjana hadis. Menurut Ibnu Hajar, dia adalah seorang yang pelupa dan nyanyuk semasa akhir hayatnya. Sebab itulah hadisnya tidak diterima.


*Al-Hafiz al-'Iraqi ketika menyemak semula hadis yang terdapat dalam kitab Ihya' Ulumuddin memberi ulasannya terhadap hadis ini, katanya:


"sanad hadis ini adalah lemah."


*Al-Albani dalam Silsilah Ahadith al-Dhaiifah berkata:


"Hadis ini batil, dan ia adalah popular di kalangan ramai orang, tetapi tidak shahih sama ada dari sudut sanad mahupun matannya."


Sebenarnya ia adalah daripada perkataan Ibnu Mas'ud tetapi dengan lafaz yang lain iaitu:


"Man lam takmuruhu sholatahu bilma'ruufi watanhahu 'anilfahhsyaa ilam yazdada minallah illa bu'dan"


Maksudnya:"Sesiapa yang solatnya masih tidak dapat menyerunya ke arah kebaikan dan mencegahnya daripada melakukan kejahatan, maka sebenarnya tidak bertambah hubungannya dengan Allah kecuali lebih jauh."


Perkara ini dinyatakan oleh Syeikh Said bin Soleh dalam bukunya Ahadith Mardudah.

Sunday, October 2, 2011

Nabi Kota Ilmu Dan Ali Pintunya

"Ana Madiinatul 'lmi Wa 'aliyyu Baabuha"

Maksudnya:"Aku adalah kota ilmu dan Ali itu adalah pintunya"

Dalam hadis lain ditambah dengan lafaz:

"Faman Atal 'llma Falyaktil baab"

Maksudnya:"Maka sesiapa yang hendakkan ilmu, maka mestilah melalui pintunya(Ali)."

Ulasan sarjana

  • Ibnu Taimiyah berkata: "Ini adalah hadis dhaif, bahkan maudu' di sisi para sarjana hadis."
  • Al-Hakim menyebut hadis ini dalam bukunya al-Mustadrak daripada hadis Abdullah bin Abbas dan Jabir bin Abdullah, dan semua sanadnya adalah dhaif. Az-zahabi memberi komen terhadap hadis ini dengan mengatakan:
                                                       " Bahkan ianya adalah maudu' "
  • Ibnu Tahir al-Maqdisi menyebut hadis ini dalam bukunya Tazkirat al-Maudhu'at dan dia berkata:
 "Dalam rangkaian sanadnya terdapat Abu al-Sallat al-Harawi dan namanya ialah Abd al-Salam, juga 
      terdapat pelapor bernama Uthman bin Khalid dan Ismail bin Muhammad bin Yusuf, danh kesemua mereka ini adalah pendusta."

  • Tirmizi berkata: "Ini adalah hadis mungkar".
  • Bukhari juga berkata:"Tidak ada bagi hadis ini ciri-ciri shahih."
  • Ibnu Mai'n berkata"Sesungguhnya ia adalah: dusta, tidak ada asal usulnya."
*Semua ulasan para sarjana hadis ini disebutkan oleh Ibn Taimiyah dalam buku al-Ahadith al-Maudhu'ah.